SILAHKAN MASUKAN ATAU SARAN GUNA KEBAIKAN BLOG INI KE ; BLOG_SUNNAHKU@YAHOO.COM

Sunday, December 24, 2006

Sepuluh Hari di awal Dzulhijjah

Sungguh Allah Maha Pemurah dan Maha kasih sayang kepada mahlukNya dan Maha Penerima Taubat. Diantara bukti kasih sayang Allah adalah Dia memberikan syariat kepada para hamba agar dijadikan media untuk mendekatkan diri kepad Rabb mereka, disetiap waktu dan kesempatan. Dalam sebuah hadist qudsi diriwayatkan firman Allah Ta'ala:
Dan tidak seorang hambaKu menedekatkan diri kepadaKU dengan sesuatu ang lebih kucintai dibandingkan dibandingkan dengan sesuatu yang aku wajibkan atas mareka. Dan hambaKu akan senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan ibadah-iadah sunnah sampai Aku mencintai dia (Riwayat Imam Bukhari)

Didalam hadist diatas terdapat dalil bahwa barangsiapa yang ingin dicintai oleh Allah, maka ini mudah baginya, jika Allah memudahkan padanya. Yaitu dia melakukan kewajiban-kewajiban dan melaksanakan ibadah-ibadah tathawwu' dengan sebab itu dia akan meraih kecintaan Allah dan walayah (perwalian)Allah. (al-Fawaizd Adz-Dzahabiyah minal Arba'in Nawawiyah, hal 143)

Begitulah seharusnya seorang hamba, sehabis malksanakan ibadah fardlu dilanjutkan dengan melaksanakan amalan-amalan sunnat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Terutama pada saat-saat yang diberikan kelebihan oleh Allah seperti pada saat bulan Ramadhan, hari jumat atau sepertiga malam terakhir termasuk juga pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dalam hal ini Rasuullah bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,
Tidak ada hari-hari yang pada saat itu,amal shalih lebih dicintai Allah dibandingkan dengan hari-hari yang sepuluh ini.

Ada beberapa ibadah khusus yang disyariatkan pada saat-saat ini, seperti melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu, memotong hewan qurban dan puasa arafah. Masing-masing punya keutamaan yang tinggi dihadapan Allah SWT.
Haji, misalkan:
Barang siapa mengerjakan hajitnapa rafats dan berbuat fasik, maka ia akan kembali dalam keadaan seperti saat ia dilahirkan ibunya. (HR.Bukhari)
dan juga dalam sebuah hadist yang mashur diriwayatkan Bukhari:
Haji mabrur tiada lain balasannya kecuali Surga.
Dalam masalah hewan qurban, Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
Pada saat hari qurban, tidaklah anak adam melakukan satu amalan yang lebih dicintai Allah dibandingkan dengan mengalirkan darah(memotong qurban).
Begitu juga dengan puasa arafah, Rasulullah SAW bersabda:
Puasa hari arafah (tanggal 9 dzulhijjah), aku berharaf kepada Alah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa Asyura' (tanggal 10 muharram) aku berharaf kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya. (HR.Muslim,no.1162, dari Abu Qatadah)

Dinamakan hari puasa arafah karena pelaksanaannya bertepatan dengan saat berkumpulnya kaum Muslimin yang melaksanakan haji dipadang arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf. Alangkah pemurahnya Allah Ta'ala, puasa sehari menghapuskan dosa dua tahun! Belumkah tergerak hati kita untuk memafaatkan kesempatan ini. Semoga Alah senantiasa menolong kita dalam mengingatNya, bersyukur kepadaNya dan memperbaiki ibadah kita. Amin.